MINGGU V DUNG EPIPHANIAS, 06 FEBRUARI 2022
MENGIKUT YESUS
DENGAN BENAR
(Markus 1: 16-20)
Salah satu kenangan yang berkesan ketika menangkap
ikan lele dengan cara membuat bendungan dari tumpukan tanah bercampur lumpur,
kemudian air lumpurnya diubek-ubek supaya ikan lele kelelahan akhirnya mudah
ditangkap. Kehidupan orang di kampung sederhana, jarang berpendidikan
tinggi dan mereka bekerja sebagai petani atau nelayan. Mereka pada umumnya
menerima keadaan hidup dan menjalaninya dengan sabar. Tentu berbeda dengan
orang-orang di kota-kota besar, yang pada umumnya berpendidikan tinggi tetapi
persaingan hidup sangat sengit dan keakraban sulit di dapat sebab masing-masing
sibuk bekerja keras.
Yesus memanggil dan memilih nelayan
seperti Simon Petrus dan teman-temanya; kelak kemudian hari mempercayakannya
menjala dan menggembalakan umat-Nya.
Tuhan Yesus sedang berjalan menyusuri
danau Galilea. Saat itulah Tuhan Yesus melihat Simon dan Andreas yang sedang
menebarkan jala di danau, karena mereka adalah penjala ikan (ay.16). Tuhan
Yesus mengucapkan kalimat yang sederhana saja, “Mari, ikutlah Aku, dan kamu
akan Kujadikan penjala manusia” (ay.17). Perhatikan perbedaan antara frasa
“penjala ikan” dan “penjala manusia”. Tuhan Yesus menggunakan pekerjaan mereka
sebagai dasar untuk mengikut Tuhan. Jika dulu Simon dan Andreas adalah penjala
yang mencari ikan, maka Tuhan ingin agar mereka kini menjala manusia bagi
Tuhan.
Di masa sekarang ini kepada seseorang yang
sehari-harinya sebagai petani, tukang, di perkantoran, dan pemulung pun, Tuhan
Yesus berkata, “Ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan pemulung manusia”.
Setelah Yesus mengajak Simon dan Andreas, mereka
segera meninggalkan jalanya dan mengikut Tuhan Yesus (ay.18). Hal yang sama pun
terjadi dengan Yakobus dan Yohanes, anak Zebedeus. Yesus menemukan mereka
sedang membereskan jala di dalam perahu (ay.19), berbeda dengan Simon dan Andreas
yang ketika ditemukan Yesus sedang menebar jala di danau. Yesus juga mengajak
Yakobus dan Yohanes, mereka berdua langsung meninggalkan ayahnya dan
orang-orang upahan mereka, lalu mengikut Tuhan Yesus (ay.20). Tuhan Yesus mengajak
semua orang tersebut pada saat mereka sedang melakukan pekerjaannya
sehari-hari. Mereka meninggalkan itu semua dan mengikut Tuhan. Penting bagi
kita untuk meniru Yesaya ketika Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus,
dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku,
utuslah aku!" (Yesaya 6:8). Tuhan mengajak dan memanggil kita, apa jawaban
kita?
Doa:
Kami memuji dan bersyukur kepada-Mu ya
Tuhan, Yesus Kristus memilih kami untuk memberitakan kabar keselamatan yang
dari pada-Mu! Amin. Selamat hari Minggu! (NS).

Komentar
Posting Komentar