MINGGU REMINISCERE, 05 MARET 2023
DIBENARKAN KARENA IMAN
Rom 4: 1-5, 13-17
llah memanggil Abraham untuk meninggalkan
sanak keluarga dan tanah leluhurnya, mengikuti rencana Allah, untuk pergi ke negeri
yang akan ditunjukkan-Nya kelak. Abraham menanggapinya dengan sungguh-sungguh. Pada
masa usia memasuki 75 tahun, Abraham berangkat meninggalkan segala kemapanannya
untuk mengikuti rencana Allah. Abraham keluar dari rumah bapanya di Ur-kasdim,
dan mengikuti arahan Allah. Sementara dia tidak tahu ke mana dia akan
dibawa oleh Allah, namun dia setia mendengarkan dan menaati arahan Allah. Kepercayaan
Abraham kepada Allah yang menjadi dasar Allah membenarkan dia. Ketika Allah
berjanji bahwa dia akan menjadi besar dan termasyhur, diberkati sehingga menjadi
berkat bagi semua orang dan keturunannya akan memberkati semua orang, Abraham percaya
dan dia terus bergerak sesuai arahan Allah menuju suatu tempat yang akan Allah
berikan kepadanya. Kemudian ketika Tuhan memerintahkan Abraham untuk
mengorbankan anaknya, ia turut dan Tuhan pun menyediakan domba sebagai
pengganti anaknya untuk dikorbankan. Kepercayaan Abraham itulah yang membuat
hati Allah berkenan kepadanya.
Dalam kitab Roma 4
di mana para pembaca Alkitab dan umat Kristiani bertemu dengan Abraham, yang
oleh Paulus disebut sebagai Bapa dari kita semua, yang telah datang untuk
berjalan di jalan iman. Paulus mempertentangkan antara ‘Hukum Taurat’
sebagai simbol usaha manusia untuk mendapatkan kebenaran Allah, dibandingkan
dengan ‘kasih karunia Allah’ sebagai simbol inisiatif Allah memberi kebenaran
kepada manusia. Paulus yang dulunya adalah penganut Taurat sejati dan fanatik,
kini menyadari, menerima serta meyakini Injil sebagai kebenaran yang sejati
satu-satunya. Paulus menegaskan bahwa yang berhak menerima janji keselamatan
dari Allah bukan mereka yang dilahirkan sebagai keturunan Abraham semata, namun
justru mereka yang mau mempercayai janji Allah, sebagaimana Abraham beriman
kepada Allah. Abraham bukan lagi hanya sebagai Bapa bagi Israel, namun menjadi
bapa segala orang yang beriman kepada Allah. Allah melakukan pembenaran orang
durhaka oleh iman, bukan pembenaran orang yang berusaha oleh perbuatan dan
bukan pula karena melakukan Hukum Taurat. Semua terjadi karena Allah sendirilah
yang ber-inisiatif. “sebab di antara yang hidup tidak seorang pun yang benar
di hadapan-Mu.” (Mzm 143:2).
Pemulihan terjadi,
hanya ketika manusia mau merespon dan menerima tawaran
Allah di dalam karya penyelamatan-Nya. Tuhan memanggil kita untuk percaya pada
apa yang Dia lakukan melalui Anak-Nya Yesus Kristus. Karena kasih-Nya yang
sungguh tiada terselami dan terukur, Allah berinisiatif memanggil manusia untuk
masuk dalam rencana dan karya pemulihan yang telah, sedang dan akan terus
berlangsung dalam kehidupan manusia. Manusia, dimungkinkan untuk bebas dan
dipulihkan, ketika mau mengambil sikap hidup seperti Abraham “dibenarkan karena
iman”, yaitu dengan kebulatan hati menaruh percaya pada Allah, dan hidup
bergantung pada Allah. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
Komentar
Posting Komentar