MINGGU MISERICORDIAS DOMINI, 23 APRIL 2023
DILAHIRKAN
KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH
1 Petrus 1: 17-23
Begitu banyak dalam hidup kita ini hal-hal yang mudah rusak. Saat
kita membangun gedung, kita membayangkan bahwa kita sedang membangunnya untuk
tahan berabad-abad. Namun, kita melihat banyak proyek bangunan besar,
dibangun hanya bertahan selama hidup kita. Sebagian besar dari kita akan mati
dan segera dilupakan - bersamaan dengan apa yang kita kerjakan. Tetapi
firman Tuhan hidup dan tetap untuk selama-lamanya. Karena itu marilah memberikan
hidup kita dibangun di atas firman Tuhan.
Dalam Pengakuan Iman Rasuli kita mengaku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh
Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan
Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan
maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke
surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan
datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Pengakuan ini salah satunya berdasarkan 1 Petrus 1: 18-19, Yesus Kristus telah membebaskan kita
dari dosa, kematian, dan kuasa iblis, bukan dengan barang yang fana, bukan pula
dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus
yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Karena semua perbuatan Tuhan, Petrus menuliskan bahwa orang-orang
Kristen harus saling mengasihi sebagaimana perintah baru Kristus, yaitu kamu
saling mengasihi. (Yoh.3:34). Kasih agape adalah alat yang paling
ampuh untuk bersaksi tentang Kristus. Yesus berkata, “Dengan
demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika
kamu saling mengasihi” (Yoh.13:35). Saling mencintai
(agapao), mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, dengan
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati. Mengapa? Karena telah
dilahirkan kembali (Yunani: anagennao-gabungan dari kata ana (lagi) dan gennao (melahirkan)
ay. 23a. Petrus mengakui bahwa orang-orang Kristen ini sedang menikmati
kehidupan baru - status baru - berdasarkan tindakan lahir baru dari Bapa surgawi.
Referensi paling terkenal tentang kelahiran kembali adalah komentar Yesus
kepada Nikodemus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yoh.3:3). “Bukan
dari benih yang dapat binasa (Yunani: phthhartes), tetapi dari yang
tidak dapat binasa” (Yunani: aphthartos) (ayat 23b). Maksud
Petrus di sini adalah bahwa sperma nenek moyang kita di dunia ini dapat binasa,
sebagaimana juga anak-anak yang dihasilkannya. Sperma hanya aktif
sebentar, dan anak-anaknya pada akhirnya akan mati. Namun dengan anugerah
karunia dilahirkan kembali oleh Bapa surgawi, kita menikmati jenis
kehidupan yang tidak dapat binasa - kekal, melalui firman Tuhan, yang hidup dan
tetap untuk selama-lamanya. (ayat 23c).
Umat Kristiani
menikmati kehidupan yang tidak dapat binasa, kehidupan kekal, karena kita hidup
berdasarkan “firman Tuhan, yang hidup dan tetap untuk selama-lamanya.” Tetaplah
berdiam di dalam Yesus Kristus dan tetaplah mengasihi. Amin. Selamat hari
Minggu! -NS-

Komentar
Posting Komentar