MINGGU KANTATE, 07 MEI 2023
BERNYANYILAH
BAGI TUHAN HAI SEGENAP BUMI
(1
Tawarikh 16: 23-28)
Lagu adalah
gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan
temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik
yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada
atau suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Lagu dapat dinyanyikan secara
solo, berdua (duet), bertiga (trio) atau dalam beramai-ramai koor). Perkataan
dalam lagu biasanya berbentuk puisi berirama, namun ada juga yang bersifat
keagamaan ataupun prosa bebas. Lagu dapat dikategorikan pada banyak
jenis, bergantung kepada ukuran yang digunakan.
Nyanyian adalah
syair yang dilafalkan sesuai nada, ritme, birama, dan melodi tertentu hingga
membentuk harmoni. Nyanyian sering juga disebut sebagai lagu yang berarti
gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan hubungan temporal
(biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan gubahan musik yang
mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung irama). Dan ragam nada atau
suara yang berirama disebut juga dengan lagu. Bernyanyi adalah melafalkan
syair sesuai nada, ritme, dan melodi tertentu hingga membentuk harmoni.
Dalam
Alkitab Mazmur berasal dari bahasa Ibrani yaitu Mizmor, nyanyian yang dimainkan
dengan kecapi. Di samping kata Mazmur, lahir pula istilah Zabur, sedangkan di
barat digunakan perkataan Psalmos, dan bahasa Inggris memakai istilah Psalms,
ini berasal dari kata Yunani Psalmos. Di
dalam Alkitab berbahasa Ibrani, tidak digunakan kata Mizmor sebagai nama Kitab,
melainkan Sefer Tehilim, harfiah: Kitab Mazmur. Kata Tehilim; yang artinya
"tahlil" atau puji-pujian. Kita masih ingat bahwa tempo dulu
gereja-gereja kita yang di sebelah timur Indonesia memakai buku nyanyian "Mazmur"
dan "Tahlil".
Ketika
beribadah gereja, organ gereja memainkan peranan penting (secara khusus dalam
aliran Lutheran, Anglikan dan Katholik Roma). Organ gereja tidak digunakan sekedar
untuk mengiringi jemaat menyanyi, namun memiliki suara tersendiri, sering
dimanfaatkan untuk mengisi bagian yang harus dinyanyikan dalam ibadah. Dalam
hal ini jemaat mendengarkan dan sekaligus menyanyi bersama-sama.
Memuji
Tuhan dengan diiringi alat musik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan orang
Kristen. Karena itu dalam setiap peribadatan puji-pujian selalu mendapat porsi
yang cukup banyak selain pemberitaan firman Tuhan. Hal ini menandakan bahwa
pujian merupakan bagian penting dalam kehidupan orang percaya. Mengapa kita
harus memuji Tuhan di segala waktu? Karena kita diciptakan Tuhan dengan tujuan
memberitakan kemasyuran-Nya. Tuhan berkata, “umat yang telah Kubentuk
bagi-Ku akan memberitakan kemasyhuran-Ku." (Yesaya 43: 21). Memuji
Tuhan adalah perintah Tuhan, dan sebagai anak-anak-Nya kita harus taat
melakukannya. Menceritakan kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya
yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab besar TUHAN dan terpuji sangat,
dan lebih dahsyat Ia dari pada segala allah. Sebab segala allah bangsa-bangsa
adalah berhala, tetapi TUHANlah yang menjadikan langit. Bernyanyilah bagi Tuhan
hai segenap bumi! Amin. Selamat hari Minggu! -NS-

Komentar
Posting Komentar