MINGGU ESTOMIHI, 27 FEBRUARI 2022
FIRMAN TUHAN TIDAK KEMBALI DENGAN SIA-SIA
(Yesaya 55: 10-13)
Arti kata sia-sia dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) terbuang-buang saja; tidak ada gunanya
(tidak ada harganya, tidak ada manfaatnya, tidak ada hasilnya); percuma: (2)
omong kosong; (3) gagal; tidak berhasil; tidak mendapat apa-apa: tidak berguna
segala usahanya (4) dengan sembarangan saja; tidak dipikirkan baik-baik.
Menurut nabi Yesaya Tuhan
menawarkan hal yang amat mendasar dan menentukan dalam kehidupan manusia, yaitu
makanan dan minuman yang tidak pernah habis, selalu mengenyangkan dan
memuaskan, baik hari ini, besok, bahkan sampai selama-lamanya (Yes. 55:1-2).
Dan Tuhan telah melakukannya, juga telah memberikannya bagi umat-Nya. Bahkan
yang terbaiklah yang selalu Ia berikan, sebagai gambarannya Tuhan mengairi
bumi, membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, memberikan benih kepada
penabur dan roti kepada orang yang mau makan. Namun manusia secara sadar atau
tidak sadar, seringkali memilih kehidupan yang menentang maksud Tuhan.
Demi kebaikan manusia, hujan dan
salju turun ke bumi. Keduanya turun untuk memenuhi kehendak dan tujuan kehendak
Allah. Baik hujan maupun salju tidak akan kembali kepada Allah dengan sia-sia,
selalu membuahkan hasil. Ini menunjukkan kekuatan firman Allah dalam menggenapi
janji-janji-Nya, demi kehidupan yang lebih baik bagi umat-Nya. Demikian firman
Tuhan tidak akan pernah sia-sia, selalu berproses dan menghasilkan kebaikan
untuk umat-Nya. Tuhan membuktikan semua rencana-Nya melalui firman-Nya, dengan
menjanjikan kesempatan kepada umat-Nya Israel untuk keluar dan perbudakan Babel
dan kembali ke tanah perjanjian. Setelah selama kurang lebih 70 tahun, saatnya
penderitaan dan perbudakan itu segera berlalu, mereka akan diizinkan keluar dan
kembali pulang kembali ke Yerusalem. Pembebasan ini sesuai dengan firman Tuhan yang
keluar dari mulut-Nya: tidak akan kembali kepada-Nya dengan sia-sia, tetapi ia
akan melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Tuhan suruhkan kepadanya. Semuanya itu terjadi sebagai kemasyhuran bagi TUHAN,
sebagai tanda abadi yang tidak akan lenyap. Setiap rencana Tuhan sesui dengan
firman-nya tidak ada yang sia-sia. Karena buluh yang patah terkulai tidak akan
diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya. (Mat.
12: 20). Tuhan memperbaiki memulihkannya. Percaya kepada Tuhan dan percaya
pada semua
janji-Nya.
Doa: Kami memuji dan bersyukur kepada-Mu ya Tuhan, Di dalam Yesus Kristus Engkau mengorbankan diri-Mu untuk menebus kami dari dosa, kematian, menyelamatkan kami sesuai dengan firman-Mu. Amin. –NS-
Komentar
Posting Komentar